JAKARTA | FlobamoraNews – Tujuh pegawai Kejaksaan RI berhasil menyelesaikan pendidikan mereka di Universitas Huaqiao, China. Ketujuh pegawai kejaksaan ini merupakan pegawai kejaksaan yang terpilih untuk mengikuti program beasiswa “Bahasa Mandarin” yang diselenggarakan oleh Universitas Huaqiao.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Dr. Agung Harli Siregar S.H., M.Hum, menyampaikan bahwa perkembangan tren globalisasi saat ini sangat berpengaruh terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, keamanan, terutama iklim investasi di dunia industri dan infrastruktur Pemerintah Tiongkok di Republik Indonesia.
“Selain itu, tren globalisasi juga berdampak pada maraknya tren kejahatan internasional, seperti cyber crime, trafficking, narkotika, terorisme, korupsi, dan pencucian uang, yang melibatkan pelaku kejahatan yang berasal dari Tiongkok. Oleh karena itu, dipandang perlu penguasaan dan keterampilan bahasa Mandarin bagi pegawai Kejaksaan Republik Indonesia,” papar Agung Harli Siregar.
Adapun ketujuh pegawai Kejaksaan RI yakni Januar Hapriansyah, S.H., M.H. (Jaksa pada Kejati Kalimantan Tengah), Theodora Marpaung, S.H., M.H. (Jaksa Kejari Jakarta Utara), Desty Puspita, S.H., M.H. (Jaksa Biro Hukum Kejagung), Fardana Kusumah, S.H., LL.M. (Jaksa Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI), Vini Mandey (pegawai Tata Usaha Kejati Sulawesi Utara), Ahmad Zakky (pegawai Tata Usaha Sekretariat Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan Kejagung), dan Gazy (pegawai Tata Usaha Kejari Sumedang),
Sementara itu, Menteri Pendidikan Republik Rakyat China, Chen Xu Bu Zhang yang turut hadir dalam wisuda ini, mengatakan bahwa acara diselenggarakan sebagai bentuk penghargaan kepada para mahasiswa, yang telah menyelesaikan pendidikannya selama di Universitas Huaqiao.
“Kami berharap semoga hubungan Pemerintah RRT dengan negara-negara sekitar, dapat menghidupkan kembali kejayaan “Silk Road” untuk menyejahterakan negara-negara yang bertetangga dengan RRT,” ujar Menteri Pendidikan RRT.
Hadir dalam wisuda ini yaitu akademisi Universitas Huaqiao, dan penerima beasiswa pendidikan bahasa Mandarin yang merupakan Aparat Penegak Hukum dan Pegawai Negeri dari Indonesia, Thailand, Laos, Filipina, Vietnam, Kamboja dan Oman sebanyak 200 orang.(Hms)