KUPANG | FlobamoraNews – Hujan dan angin kencang yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah Nusa Tenggara Timur, mengingatkan warga NTT akan peristiwa “badai Seroja” di tahun 2021 silam. Hal ini kemudian membuat disengaja atau tidak, ada warga yang menyebarkan informasi menyesatkan tentang akan terulangnya siklon tropis “Seroja”. Berikut analisis sementara BMKG menjawab beredarnya isu menyesatkan terkait bibit siklon tropis yang dirilis pada Minggu (10/3/2024) pukul 22.00 Waktu Indonesia bagian Barat (WIB).
Melalui keterangan tertulisnya yang beredar di aplikasi WhatsApp, BMKG menjelaskan bahwa fenomena alam berupa hujan dan angin kencang ini diberi kode “bibit siklon 91S” Adapun penyebutan ini dapat diartikan bahwa fenomena alam ini masih pada level bakal terbentuk menjadi sebuah badai atau siklon tropis.
Dalam analisis sementara BMKG ini sebutkan bahwa:
- Posisi sistem di Samudera Hindia selatan Lampung dan berada di luar AoR TCWC Jakarta, sehingga secara resmi analisis perkembangan bibit dilakukan oleh TCWC Australia, dalam hal ini TCWC Jakarta tetap melakukan pemantauan secara berkelanjutan untuk potensi dampaknya.
- TCWC Australia memprediksikan bahwa Bibit Siklon 91S berada pada skala “sedang” untuk menjadi siklon tropis mulai hari Senin (11/3/2023) dengan prediksi pergerakan sistem ke arah tenggara mendekati perairan barat Australia dan semakin menjauhi wilayah Indonesia.
- Dampak yang ditimbulkan secara umum adalah gelombang tinggi di wilayah perairan selatan indonesia bagian barat.
BMKG mengindentifikasi adanya potensi pembentukan pola tekanan rendah di sekitar utara Australia di sebelah selatan Nusa Tenggara Timur.
Hasil analisis sementara BMKG menyebutkan bahwa hingga hari Selasa (12/3/2024) peningkatan intensitas pola tekanan tersebut diprediksikan masih sangat rendah. Dimana pergerakan sistem pola tekanan rendah tersebut bergerak ke arah Tenggara memasuki daratan Australia bagian utara dengan kategori peluang “rendah” untuk menjadi bibit siklon dalam 5 hari ke depan.
BMKG juga menilai bahwa secara umum potensi terbentuknya bibit siklon tropis di sekitar Nusa Tenggara Timur dalam 5 hari ke depan peluangnya kecil, akan tetapi dampak angin kencang, gelombang tinggi, dan hujan intensitas sedang-lebat tetap harus diwaspadai untuk periode 5 hari ke depan, yang dapat dipicu oleh terbentuknya pola tekanan rendah di utara Australia.
Dari hasil analisis diatas BMKG mengimbau warga masyarakat di NTT tidak panik dengan informasi potensi siklon tropis di sekitar Nusa Tenggara Timur, akan tetapi tetap waspada untuk kemungkinan potensi cuaca ekstrem.
BMKG melalui TCWC Jakarta terus melakukan pemantauan berkelanjutan untuk pembentukan potensi siklon tropis di wilayah Indonesia. Masyarakat dihimbau terus melakukan monitoring perkembangan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG.(BMKG).