DENPASAR | Flobamoranews – Menyusul tindak kekerasan berupa intimidasi, teror dan pembubaran paksa pelaksanaan kegiatan People’s Water Forum 2024 yang berlangsung di Hotel Oranjje Denpasar, Bali, Sejumlah telepon seluler (ponsel) milik panitia penyelenggara diretas. Tudingan siapa pelaku peretasan pun dialamatkan kepada negara sebagai satu-satunya institusi yang mampu melakukan hal tersebut.
Peretasan telepon seluler milik Direktur LBH Bali dan Roberto Hutabarat, Sekretaris Jenderal Forum Pro-Demokrasi Bali diketahui terjadi Senin (20/5/2024) malam sekira pukul 22.40 WITA.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan Roberto Hutabarat pun mengumumkan peretasan yang dialaminya melalui akun sosial media Facebook-nya.
“Alerta: WA (WhatsApp) saya barusan diretas aparat intel cyber. Jika terima WA dari nomor saya jangan dibuka, kawan-kawan anonymous berusaha memulihkan. Jalur lain aman.
Keluarkan nama saya dari grup WA,” ungkap Roberto Hutabarat dalam lini-masanya Senin (20/5/2024) malam.
Advokad muda LBH Bali, Ignatius Rhadite, menduga aksi peretasan ini menyusul siaran pers tertulis yang dikeluarkan panitia kegiatan People’s Water Forum 2024, menyikapi aksi intimidasi dan represi dalam bentuk pembubaran paksa kegiatan People’s Water Forum 2024 yang menggunakan ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN). “Dimana dalam siaran pers tersebut, terdapat nomor-nomor kontak para narahubung yang dapat dihubungi media,” terang Ignatius Rhadite.
Sementara itu, status Roberto Hutabarat dalam lini-masanya, mendapat beberapa respon dari rekan-rekan Roberto, antara lain; akun @Hasan Habsyi yang menanggapi dengan “As***** Iki,.. pembungkaman demokrasi, aparat negara ini lebih takut aktifis daripada koruptor trilyunan”. (Bud).