Malang || FlobamoraNews – Seminar Nasional dengan tema “Reformasi Pendidikan Nasional dalam Membangun Karakter & Moral Bangsa” yang digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang sukses digelar pada Kamis, (20/06/2024). Seminar ini menghadirkan berbagai narasumber ternama, termasuk Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Dr. Rohman Budijanto, S.H., M.H., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Siswanto, S.Pd,, M.T, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dr. Drs. Suwadji, S.IP., M.Si dan Budayawan Jawa Timur, Ki Cokro Wibowo Sumarsono.
Emanuel Budi Ege, selaku Ketua Pelaksana, dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar ini merupakan wujud kepedulian terhadap sistem pendidikan nasional yang sedang hangat diperbincangkan.
“Saya berharap seminar ini dapat menghasilkan ide dan gagasan kritis untuk membangun sistem pendidikan yang lebih baik, yang memberikan kebebasan belajar dan menjadi dasar pijakan bagi pelajar dalam membangun karakter bangsa.” Tutur Mahasiswa Program Studi PPKn yang santer disapa Bung Budi tersebut.
Wakil Presiden Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, Lidia Norah Putarato, menyatakan, “lingkungan pendidikan merupakan tempat kedua bagi pelajar dan perlu diciptakan lingkungan belajar yang nyaman. Oleh karenanya, penting bagi pendidikan dalam memerdekakan manusia dari berbagai aspek kehidupan dan membangun karakter bangsa.” Ungkap Mahasiswi yang akrab disapa Sarinah Norah tersebut.
Sementara itu, Presiden Mahasiswa Unikama, Nemesius Sunarjo, menyatakan, “mendidik dan mengajar adalah proses untuk memerdekakan manusia dari segala aspek kehidupan, baik mental, fisik, jasmani maupun rohani,” ujarnya.
Lebih lanjut, mahasiswa yang akrab disapa Bung Medi tersebut menerangkan bahwa hal tersebut adalah amanat konstitusi.
“UUD 1945 sangat jelas mengatur bahwa negara memiliki kewajiban untuk mencerdaskan kehidupan bangsa karena tanpa kecerdasan dan pengetahuan yang luas tidaklah mungkin apa yang menjadi cita-cita negara sebagaimana tertuang dalam UUD 1945. Namun dunia pendidikan perhari ini dihebohkan dengan permasalahan-permasalahan seperti kekerasan seksual, perudungan, intoleransi dan masih banyak lagi,” tegas kader GMNI Unikama tersebut.
Oleh karena itu, kegiatan yang digagas oleh BEM Unikama dapat memberikan penyadaran, pencerahan, penyelarasan untuk bagaimana kita mengimplementasikan nilai-nilai moral bangsa, agar bisa mengatasi persoalan di lingkungan pendidikan itu sendiri.
“Apalagi Kota Malang sendiri dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan di Jawa Timur. Tentu, ini memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi terhadap pembagunan intelektual dan masa depan suatu Bangsa,” Harap Bung Medi.
Ia menekan pentingnya kolaborasi antar seluruh stakeholder untuk menghadapi persoalan-persoalan tersebut.
“Saya tekankan bahwa persoalan pendidikan bukan hanya persoalan kementerian pendidikan, bukan hanya persoalan pemerintah, tetapi persoalan pendidikan adalah persoalan kita bersama , persoalan bangsa indonesia. Maka perlu diterapkannya 3 konsep pendidikan dari Ki. Hajar Dewantara yakni Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut wuri Handayani”, tandasnya.
Seminar ini membahas berbagai tantangan dan solusi dalam membangun karakter bangsa melalui pendidikan nasional.
Salah satu narasumber, Dr. Rohman Budijanto, S.H., M.H., Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, menyampaikan bahwa “Reformasi Pendidikan Nasional dalam Membangun Karakter dan Moral Bangsa,” merupakan topik strategis untuk menyikapi dinamika kemajuan zaman yang berpotensi menyebabkan degradasi moral. Pendidikan, menurutnya, adalah salah satu instrumen fundamental untuk mengatasi hal tersebut.
Seminar ini juga mengidentifikasi beberapa permasalahan dalam pendidikan nasional, seperti ketimpangan, pergeseran nilai moral dan etika, perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. Berbagai solusi dan penanganan dipaparkan oleh para narasumber, termasuk perubahan kurikulum, peningkatan kualitas guru, dan penguatan aspek religius.
Para narasumber juga menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam mewujudkan reformasi pendidikan nasional. Mahasiswa diharapkan dapat menganalisis dan memperjuangkan setiap persoalan yang ada, khususnya dalam bidang pendidikan.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam membangun karakter bangsa melalui pendidikan nasional yang berkualitas. Diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, guru, orang tua, dan mahasiswa, untuk mewujudkan pendidikan yang ideal bagi generasi penerus bangsa. (Manek)
Merdeka 🔥
Reformasi pendidikan perlu dilakukan , dan pendidikan itu harus didasarkan pada pola pikir masa depan yang terus bertransformasi, oleh karenanya pendidikan harus berpusat pada Manusia, karakter, Moralitas, serta menjaga harkat dan martabat Manusia.
Hidup Mahasiswa ✊🏻🇮🇩