Malang || FlobamoraNews – Unit Kegiatan Mahasiswa Paguyuban Warga Katolik (UKM-PWK) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) menggelar Dialog Lintas Agama pada hari Jumat (22/6/2024) dengan tema “Moderasi Beragama: Memahami Perbedaan Membangun Keharmonisan dalam Masyarakat Multikultural”. Kegiatan ini bertujuan untuk membendung segala bentuk disintegrasi dan membangun keharmonisan, khususnya dikalangan masyarakat Unikama.
Dialog lintas agama ini diikuti oleh anggota UKM-PWK, anggota kelas mata kuliah agama, dan perwakilan dari berbagai organisasi mahasiswa di Unikama. Acara ini dihadiri oleh tiga tokoh agama berbeda sebagai pemateri, yaitu dari agama Islam, Katolik, dan Protestan.
Ketua pelaksana, Blasius Alan Fernando, menegaskan pentingnya moderasi beragama di tengah era globalisasi yang penuh dengan berbagai perubahan dan tantangan.
“Dengan globalisasi yang semakin pesat, kehidupan masyarakat tidak selalu sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, kita dituntut untuk sungguh-sungguh melaksanakan moderasi beragama yang dilandasi ajaran agama demi tercapainya persatuan, kesatuan, dan hidup rukun dan harmonis di tengah masyarakat, khususnya bagi masyarakat Unikama,” ujar Alan, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris yang akrab disapa Bung Alan.
Ketua umum UKM-PWK, Paskalis Erwin Bere, dalam sambutannya menekankan bahwa moderasi beragama merupakan jalan tengah untuk lebih bijak dalam melihat dan mengatasi berbagai permasalahan.
“Kita harus mengambil langkah bijak dalam melihat dan mengatasi segala problematika yang ada di sekitar kita. Oleh karena itu, moderasi beragama menjadi hal yang masih relevan untuk terus kita tanamkan dalam kebhinekaan,” ujar Paskalis.
Salah satu narasumber, Dr. Halimi Zuhdy. M.Pd MA, dalam materinya menyampaikan bahwa sebagai warga negara Indonesia dengan berbagai macam perbedaan, kita harus bersyukur atas keharmonisan yang dijaga dan perlu memahami makna moderasi yang benar.
“Kita harus bersyukur bahwa Indonesia adalah negara terhebat karena keharmonisan yang dijaga. Dengan 400 suku bangsa tetapi masih harmonis dibandingkan beberapa negara yang hanya memiliki dua atau tiga suku saja. Moderasi adalah langkah untuk menuju harmonisasi. Agama tidak boleh dimoderasi, tetapi praktik dalam suatu agama yang perlu dimoderasi. Sehingga disebutkan moderasi beragama,” jelas Dr. Halimi.
Melalui kegiatan Dialog Lintas Agama ini, diharapkan mahasiswa Unikama dapat semakin membangun nilai keharmonisan dan menyebarkan nilai-nilai positif di tengah masyarakat. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi pada tercapainya tatanan masyarakat yang adil dan makmur. (Manek)