JAKARTA | FlobamoraNews – Tahanan politik di era Orde Baru dalam kasus 27 Juli 1996, Petrus Hariyanto mengatakan bahwa demokrasi bukan soal kalah atau menang semata, tetapi bagaimana menegakkan demokrasi itu sendiri.
Hal ini disampaikan Petrus Hariyanto yang juga mantan Sekretaris Jendral Partai Rakyat Demokratik (PRD) dalam cuitannya di akun sosial media x.com @peterhari , Rabu (14/2/2024) malam.
Dalam cuitannya tersebut Petrus Hariyanto menyatakan bahwa “..Setelah keputusan MK menabrak konstitusi, bansos jadi alat pemenangan, presiden berpihak, penyalahgunaan kekuasaan untuk memenangkan pilpres, 02 menang, selesai sudah. Lantas pembelajarannya apa? Demokrasi itu bukan soal kalah menang semata, tetapi bagaimana menegakkan demokrasi itu sendiri..”
Cuitan Petrus Hariyanto ini sebagai respon atas hasil hitung cepat yang dilakukan oleh enam lembaga survei, yang memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Seperti diketahui, di awal Januari 2024, Petrus Hariyanto bersama beberapa kawan-kawannya melakukan gugatan terhadap keabsahan pencalonan cawapres Gibran Rakabuming Raka, yang juga merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo.
Dari beberapa kali persidangan di DKPP, lembaga tersebut memutuskan bahwa Ketua Komisi Pemilihan Umum RI (KPU RI) dan seluruh komisioner dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran etika penyelenggaraan pemilu, karena menerima proses pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres dari Prabowo Subianto.
Cuitan Petrus Hariyanto ini mendapat beragam tanggapan dari warganet, diantaranya akun @AndaruWidy: “.. Bahwa politik bukan mencari kebenaran tetapi mencari kekuasaan dan demokrasi hanya suatu instrument dlm berpolitik…” .
Sedangkan akun @DonesiaRini, yang membalas cuitan tersebut dengan kalimat; .”. Kami sangat bergantung denganmu dan tim bang. Untuk berjuang lewat cara benar dan tanpa darah. Terima kasihku untukmu… pejuang demokrasi untuk negri yg sedang sakit ini. Salute… ” . Tanggapan serupa juga datang dari akun @kodoxngorex; “.. Nilai moral etika ahlak. Itu yg membuat martabat kita sebagai manusia bernilai.. “. (Gen)
Setujuuuuu.. 👍👍👍✊✊✊