Pemkab Rote Ndao Mengapresiasi Upaya Konservasi Kura-kura Leher Ular di Habitatnya

LANDU | Flobamoranews – Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur mengapresiasi upaya konservasi yang dilakukan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang telah memasukkan Kura-kura Leher Ular (Chelodina mccordi) sebagai satwa yang dilindungi.

Ada pun upaya konservasi ini termasuk rencana pelepasliaran satwa endemik Pulau Rote ini kembali ke habitat alaminya di beberapa danau di Pulau Rote.

Demikian sambutan yang disampaikan Asisten III Bidang Administrasi Umum Jermi Haning mewakili Penjabat Bupati Rote Ndao, Oder Maks Sombu, SH., M.A., M.H. di Landu Leko, Kamis (18/7/2024) pagi

Menurut Jermi Haning, ia berharap masyarakat di Rote juga membantu menyiapkan habitat yang layak bagi satwa langka ini, termasuk mengurangi pencemaran air danau melalui pertanian ramah lingkungan.

“Pemerintah Kabupaten Rote Ndao memberikan dukungan penuh dalam upaya pemulihan satwa ini dengan harapan bahwa Keberadaan Kura-Kura Rote di Pulau Rote dapat mendorong terwujudnya pariwisata hijau, yaitu pariwisata yang ramah lingkungan dengan mengedepankan konservasi dan keberlanjutan di Kabupaten Rote Ndao.” ungkap Jermi Haning disela-sela kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Pembentukan Kelompok Kerja Kolaboratif Pemulihan Populasi Kura-Kura Rote (Chelodina mccordi) di Habitat Alamnya yang bertempat di Aula Kecamatan Landu Leko.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) NTT Ir. Arif Mahmud M.Si., yang diwakili Plh. Kepala Balai Besar KSDA NTT, Dadang Suryana, mengapresiasi kehadiran pemerintah Kabupaten Rote Ndao dan stakeholder terkait lainnya, yang merupakan wujud dari perhatian dan dukungan aktif dalam upaya pelestarian Kura-Kura Leher Ular.

“Unit Pelaksana Teknis Balai Besar KSDA NTT adalah representasi pemerintah pusat dalam melakukan upaya konservasi di NTT. Keberadaan satwa liar memiliki nilai budaya, ekonomi dan wisata”, ungkap Dadang Suryana.

Menurut Dadang satwa liar memiliki nilai penting dalam ekosistem sehingga perlu perhatian khusus melalui strategi konservasi Kura-Kura Rote. Untuk menjaga populasi satwa ini dilakukan upaya pengembangbiakan.

“Untuk mewujudkan proses pemulihan Kura-Kura Rote di alam dukungan kelompok kerja kolaboratif sangat diharapkan untuk keberhasilan program ini”, terang Dadang Suryana.

Untuk diketahui, kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka pembentukan Kelompok Kerja Kolaboratif Pemulihan Populasi Kura-Kura Leher Ular (Chelodina mccordi) di habitat alaminya.(Bud)

Redaksi

Portal berita online regional Flobamora

http://flobamoranews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *