DENPASAR | Flobamoranews – Buntut pembubaran pelaksanaan kegiatan pertemuan People’s Water Forum 2024 (PWF 2024) yang berlangsung di Hotel Oranjje, Denpasar, Senin (20/5/2024), diketahui ada sebanyak 8 telepon seluler milik para aktifis lingkungan dan juga jurnalis yang diretas. Adapun aparat keamanan dituding telah melakukan peretasan ini.
“Kami menyampaikan kepada publik bahwa sejak pukul 21.40 WITA hingga saat ini, setidaknya terdapat 8 orang panitia PWF 2024 dan jurnalis yang berturut-turut mengalami peretasan di telepon selulernya”, ungkap Roberto Hutabarat, Sekjen Pro-Demokrasi Bali dalam siaran persnya yang diterima tertulis oleh Flobamoranews.com.
Menurut Roberto, bahwa selain kehilangan akses atau kendali terhadap saluran komunikasi, terdapat juga upaya dari pihak luar untuk mengambil alih sosial media milik individu, maupun lembaga yang tergabung dalam kepanitiaan PWF 2024.
“Oleh karena itu, kami menegaskan bahwa apabila ditemukan atau diketahui terdapat unggahan-unggahan yang bernuansa negatif di sosial media milik individu maupun lembaga yang tergabung dalam kepanitiaan PWF 2024, maka perlu ditegaskan bahwa hal tersebut bukan merupakan kuasa atau produksi langsung dari mereka. Mereka adalah korban peretasan, yang tidak dapat mengakses langsung telepon seluler miliknya.” tegas Roberto
Ia juga menambahkan bahwa selain meligitimasi pelanggaran hak asasi warga, pihaknya menilai terdapat upaya-upaya untuk mencoreng reputasi dengan cara-cara tidak bertanggung jawab, mengingat aktivitas yang Panitia PWF 2024 lakukan untuk mengkritik gelaran World Water Forum 2024 yang saat ini sedang berlangsung di Bali International Convention Center di Nusa Dua, Bali.(Bud)