Mafindo dan IRGSC Menggelar Sekolah Kebangsaan di SMKN 2 Kupang

KUPANG | FlobamoraNews – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) bekerjasama dengan Institute of Resource Governance and Social Change (IRGSC) dan SMKN 2 Kupang, Senin (26/8/2024) menggelar Sekolah Kebangsaan dalam wadah Tular Nalar, dengan tema “Teknologi dan Pilkada: Cerdas Berdemokrasi di Era Digital.” Pelatihan yang melibatkan ratusan siswa ini berlangsung selama satu hari dan bertempat di Aula serbaguna lantai dua SMK Negeri 2 Kupang.

“Pelatihan ini berguna bagi para peserta didik untuk menambah pengetahuannya mengenai politik dan demokrasi. Terutama dalam persiapan mereka mengikuti pemilu yang akan datang. Saya berterima kasih karena pihak IRGSC bersedia menjalin kerjasama dengan pihak sekolah untuk menyelenggarakan acara ini.” ungkap Kepala Sekolah SMKN 2 Kupang, Willem A, Kana, S.Pd, MT.,

Sementara itu, Dominggus Elcid Li, Ph.D sebagai Direktur IRGSC mengatakan pelatihan ini hendaknya memberikan kebahagiaan bagi para peserta. Sebab, bila tidak ada kebahagiaan bagi para peserta, sebagus apa pun materinya, tidak akan berguna bagi para peserta pelatihan.

Richo Christian Liu siswa kelas X jurusan Desain Permodelan dan Informasi Bangunan mengatakan ia menjadi lebih paham tentang demokrasi, pengertian pemilu dan cara mencerna informasi berkaitan dengan pemilu. Selain itu, ia juga mendapatkan cara mengantisipasi informasi hoaks yang beredar sebelum pemilu.

“Yang paling penting itu apa yang akan kita lakukan dalam kehidupan nyata. Dari kegiatan ini beta (saya.red) akan menjelaskan pada teman-teman yang belum mengerti apa itu demokrasi dan politik. Yang paling penting teman-teman tidak tersesat dalam mencerna informasi,” ujar Richo.

Salah satu siswi peserta pelatihan, Flora Aprilia Lesi sembari membuka catatannya menjelaskan bahwa dari pelatihan Tular Nalar, ia mendapatkan cara berpikir intuitif dan logis.

“Kalau berpikir intuitif itu, ketika mau berbicara ia akan mengungkapkan apa yang ia pikirkan. Kalau berpikir logis ia akan mendalami apa yang akan dibicarakan. Saya ingin mendalami tentang demokrasi dan hoaks dalam pemilu agar nanti pada umur 17 nanti saya sudah tahu apa yang akan saya pilih dan perbuat,” jelas Flora.

Acara ditutup dengan makan bersama. Beberapa peserta masih duduk di ruangan saat mengambil makan. Peserta yang lain segera keluar ruangan untuk berbaur dengan teman-teman sebayanya sembari bertukar cerita sesudah pelatihan.

Untuk diketahui, kegiatan Tutur Nalar Sekolah Kebangsaan ini dihadiri oleh 113 siswa perwakilan peserta didik dari kelas X, XI dan XII. Peserta dibagi ke dalam 10 kelompok dengan masing-masing kelompok difasilitasi oleh para fasilitator dari IRGSC. Pelatihan berjalan lancar. Beberapa peserta terlihat aktif dalam menyimak materi dan berdiksui seusai pemaparan materi.(Chr).